Minggu, 19 Februari 2012

YES OR NO


Pai (Aom Sucharat Manaying) yang tinggal di asrama khusus cewek dekat kampus memilih pindah kamar karena teman satu roommatenya yang bernama Jane (Arisara Thongborisut) dan kebetulan lesbian selalu ribut dengan pacarnya. Setelah pindah, bukannya tenang, Pai malah sekamar dengan Kim (Suppanad Jittaleela) seorang lesbian yang condong kearah cowok. Merasa makin nggak nyaman, Pai meminta pindah kamar lagi. Tapi rupanya dia tak beruntung karena guru pengawas nggak mengizinkan Pai pindah. Akhirnya, Pai pun terpaksa tinggal dengan Kim dengan banyak peraturan seperti nggak boleh terlalu berisik, bahkan membuat batas garis wilayah dikamar mereka.

Seperti kata pepatah, cinta datang karena terbiasa. Dan itu pulalah yang berlaku pada Pai. Lambat laun sifat juteknya hilang, dia terkesan dengan segala perhatian Kim. Bahkan cemburu saat Jane terang-terangan mendekati cewek tomboy itu. Lalu bagaimanakah rasa yang tumbuh dihati Pai? Mengingat Kim bukan cowok meski perangainya bak seorang cowok. Terlebih sudah ada Van (Sorranat Yupanant), pria yang selalu menanti cinta Pai.

Film yang diangkat berdasarkan buku “Yes Rak Nee Chai Leay & No Kor Wo Jai Mai Rak” karya Lalanon ini klise sebenarnya. Tapi beruntung, lewat tangan dingin Nepali, sang penulis skenario, mampu membuat sesuatu yang klise terlihat lebih menarik dengan dimasukan unsur komedi situasi yang berhasil dimainkan beberapa karakter penudukung. Nggak cuma itu, duet Ruengwit Ramasoota dibagian D.O.P dengan sang sutrdara, Sarasawadee Wongsompetch, mampu membuat Yes Or No terlihat cantik dan enak dipandang oleh mata.

Selain segi visualisasi yang cantik, para pemerannya juga cantik-cantik dan bermain sesuai porsi. Terutama yang berperan sebagai Pai. Sometime, dia terlihat seperti Song Hye Kyo. Tapi kadang juga terlihat seperti Acha Septriasa. Haha... intinya betah banget deh nonton film ini terlepas dari tema yang nggak lazim. Apalagi melihat dari segi ending yang sangat wow, untuk ukuran film tentang hubungan sesama jenis. Masih banyak kekurangan disana-sini sih sebenarnya. Tapi sebagai alternatif hiburan belaka, bolehlah... plus asupan pesan yang tersirat, just be your self. That’s cliche rite!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar